Setelah Membaca Ini Air Matapun Menetes T.T

Beberapa hari yang lalu, aku dpt pesan dari salah satu grup facebook. Pesan ini menuliskan kisah, pengalaman seseorang yg menggambarkan kekuatan cinta yg sangat luar biasa. Entah kenapa setelah membaca ini, mata pun basah (aku nangis?!) enggak tahu yg laen. Share aja deh kesini ya:

Cerita ini diangkat dari kisah nyata, yg saya kutip dari saudara saya
Totok Ispriyanto terimakasih saudaraku, semoga ini bisa menjadi bahan renungan kita semua yah..semoga bermanfaat..(-_-)hiks..berikut ini adalah ceritanya :

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisidengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.
Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.Mereka dikarunia 4 orang anak. Disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun,menginjak tahun ketiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum. Untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang, sorenya dia pulang memandikan istrinya,mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa-apa saja yang dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun dengan sabar. Dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan keempat buah hati mereka.Sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yang masih kuliah.

Pada suatu hari, keempat anak Suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yang sulung berkata, "Pak kami ingin sekali merawat Ibu, semenjak kami kecil melihat Bapak merawat Ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak.........
bahkan Bapak tidak ijinkan kami menjaga Ibu." Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya.
"Sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan Bapak menikah lagi, kami rasa Ibu pun akan mengijinkannya, kapan Bapak menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji kami akan merawat Ibu sebaik-baik secara bergantian."

Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anak mereka. "Anak-anakku, jikalau perkawinan dan hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak akan menikah......tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian..."

Sejenak kerongkongannya tersekat. "Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini. Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan Bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit."

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno. Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno.
Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan
pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa.

Di saat itulah meledak tangis beliau. Tamu yang hadir di studio yang kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru
disitulah Pak Suyatno bercerita. "Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi...
memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian... adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama?dan itu merupakan ujian bagi saya,apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehat pun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit."

Subhanallah..semoga bisa menyentuh sisi reung hati teman2 semua yah (-_-)...

-------------------------------


Bahkan sampai sekarang pun membaca kisah ini kok terus aja terharu ya? (berarti manusia normal...).


Ya Alloh, pertemukanlah hamba dengan sesosok wanita yg solehah,
yg mengutamakan cinta kepeda-Mu,
yg taar beribadah kepada-Mu,
beriman dan bertakwa kepada-Mu,
wanita yg kecantikannya melebihi bidadari di surga,
wanita yg tidak gila materi ataupun harta,
wanita yg setia mendampingi hamba di dunia maupun di akhirat,
wanita yg dapat merawat anak hamba menjadi generasi yg soleh,


Jagalah dia  ya Alloh,
jagalah pandangannya,
jagalah tingkah lakunya,
jagalah hatinya,


Jauhkanlah dia dari segala keburukan ya Alloh
jauhkanlah dia dari segala kejahatan,
jauhkanlah dia dari segala perbuatan zina,


Lindungilah ya Alloh
lindungilah dia ya Alloh
pertemukanlah hamba dengannya dgn keadaan yg lebih baik dari sekarang
yg lebih cinta kepada-Mu, beriman dan bertakwa lebih kepada-Mu
dalam suatu ikatan suci pernikahn atas izin dari-Mu ya Alloh....


amin..

Heran Dengan Fenomena Cinta Anak Muda Zaman Sekarang

Apa isi status orang tersering yg mereka posting di facebook? Cinta? That's right!

Ard****: MISS YOU :(
Dic****: damn i miss you so...

Dan masih banyak lagi contoh status FB lain yg (mungkin) menurutku "kok lebay banget ya?"

Seperti kata Pat Kai si Babi di film Kera Sakti, "Beginilah cinta, deritanya tiada pernah berakhir...". Dengan puitisnya, mantan panglima kerajaan langit pemimpin 100 rb pasukan ini selalu bersuara seperti itu. Tapi, apa bener-bener cinta seperti itu?

Anak muda sekarang (aku juga?) sepertinya menyempitkan makna cinta yg sebenarnya. Yang aslinya sangat luaaaaas bgt malah dikerdilkan dgn hanya beberapa subjek aja yg dicintai. Contohnya, X punya pacar, saudara 3 orang, dan ayah ibu. Sesuatu hal yg wajar dan harus kalo yg namanya pacar pasti tau tanggal lahir (+ tahun) pasangannya. Terus, apa si X tau dan hapal kpn saudaranya, kakak adiknya, ayah ibunya lahir kpn? Tanggal brp? Ada yg tau, tapi bahkan ada yg ga tau! Nah itulah pengerdilan makna cinta.

Gimana rasanya kalo ditinggal pacar, putus, atau semacamnya lah (intinya ditinggal)? Sakit hati, membekas buruk, itu wajar. Tapi gimana kalo sodara sendiri, kakak ato adek, ayah ato ibu, yg bertahun-tahun dari kecil sampe gede benar-benar meninggalkan kita? Sepertinya definisi sakit hati bakal lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Langsung menusuk hati!

Itu baru sebatas cinta antar manusia. Gimana kalo cinta dgn Sang Pencipta kita? Sebegitu luar biasanya Sang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan cinta-Nya untuk manusia dgn berbagai nikmat yg tak terhitung banyaknya. Mulai dari hidup, bernapas, melihat, merasakan, dan lainnya yg tak tehitung jumlahnya. Dia SAYANG BANGET sama kita! Coba bayangkan (bayangkan aja, jgn mengharap itu terjadi!) kalo DIA BENAR-BENAR MENINGGLKAN KITA?
(Sejenak badan diam dan bergetar setelah ngetik ini)

Nah lo nah lo nah lo! Speechles. Akupun sulit untuk menggambarkannya. Serasa diri ini seorang pendurhaka besar, pengkhianat CINTA UTAMA YG SEJATI, seonggok manusia yg tak tau terima kasih! Astaghfirulloh...

Oke, terus sekarang harus gimana? Tujuan tulisan ini apa?

Disini aku cuma mau mengingatkan aja (mengingatkan diri sendiri juga), kalo ada yang lebih mencintai kita lebih dari siapapun. Jangan sampe kita terjebak ke dalam jurang cinta semu, yg hanya bisa ngasi indah di awal dan pahit di akhir. Mari kita cari CINTA YG INDAH SELAMANYA. Lalu, siapa yg layak manusia cintai seharusnya?

Kalo menurutku ya (dari berbagai sumber):
1. Alloh SWT, Sang Pencipta, Sang Khalik
2. Rosululloh SAW, Sang Penyampai Risalah
3. Ibu, ibu, ibu, ayah. Hadisnya ada lho
4. Soulmate (istri, anak)

Nah, sekarang ada ga sih daftar yg nulis pacar ato sejenisnya? Hmm, sepertinya ga ada ya. Makanya kalo udah bener-bener suka, nikah aja daripada muncul banyak dosa. Yang lebih halal lebih baik kan? Apalagi istri pun jgn sampe rasa cintanya melebihi rasa cinta pada Alloh SWT. Kalo blm mampu buat nikah? Ya puasa!

Coba deh setiap kali kita bengong, entah itu saat naek motor (kan cuma ngendarai tuh), ga usah dengerin MP3, tapi banyakin zikir, berdoa apa yg diinginkan. Hidup itu Insya Alloh serasa dimudahkan segala urusan. Ga percaya? Coba aja! Tapi jgn lupa, Alloh telah terlalu sayang pada manusia. Adab kesopanan kalo dikasi hadiah pasti terimakasih kan? Nah, bersyukurlah pada Alloh dgn menunaikan segala perintahnya. That's it!

Satu Minggu Kemudian dan Batuk Masih Menyiksa

Seminggu sudah waktu yg diberi dokter apakah penyakit ini udah sembuh atau belum. Ada dua pendapat dalam hati yg menjadi alibi mengapa ini masih ada. Pertama, apakah Alloh SWT masih MENYAYANGI hamba-Mu ini yg penuh salah dan dosa untuk dilebur segala kesalahannya. Kedua, mungkin ini adalah cobaan dari-Mu apakah aku bisa bertahan dgn segala keterbatasan yg ada.

Untuk memeriksakan (lagi) ke rumah sakit serasa sulit dan berat. Kenapa? Mahal! Iya mahal, sekali periksa harus merogoh kocek sampe Rp 100.000,00 dan itu bisa untuk operasional bersama Jupiter-Z selama sebulan lebih! Tapi itulah kesehatan. Nominal segitu masih cukup murah untuk harga sebuah vonis dokter yg tidak diinginkan.

Selain itu, aku ngga ingin tahu apa hasil foto rontgen yg terlihat. Cukup aneh kalo dibilang penyakit ini. Bertahun-tahun dari SMA sampe sebulan yg lalu, pulang malam, bergadang sampe pagi, ngga tidur sama sekali, udah menjadi habbit bagi kaum aktivis. Tapi hanya dlm waktu 3 minggu kerja sebagai operator warnet shift malam, penyakit ini muncul!

Emang sekarang batuk dari penyakit (bronchitis) ini udah tak separah beberapa minggu yg lalu, bahkan menurun drastis sejak minum obat secara rutin seminggu yg lalu. Hati pun berbicara: "Apa beli obatnya yg habis aja ya, ngga perlu ke dokter?". Opsi yg perlu dipertimbangkan. Tapi, kata dokter sangat jelas: "Kalau seminggu masih batuk, dateng lagi nanti saya foto paru-parunya. Takut kalau ada yg lebih parah lagi."

Lebih parah lagi. Hal itulah yg menjadi tarik ulur harus periksa lagi atau ngga usah. Malu harus meminta uang ortu untuk periksa. Pake uang sendiri, itu pun ngga akan cukup buat beli obatnya. Harus gimana ni? Semoga beberapa hari ini ada pencerahan... .

Detik-Detik Menjelang Vonis Dokter

Selasa, 10 November 2009

Lokasi: RS TELOGOREJO, bagian informasi
Waktu: Siang hari 10.30-13.00
-----------------------------------
Hakim: "Bu, mau tanya kalo periksa ke dokter paru-paru dimana ya?"
Resepsionis: "Dokternya siapa?"
Hakim: "Hmm... Sapa ya?"
Resepsionis: "dokter Dwi Bambang?"
Hakim: "Iya itu bu (mungkin)."
Resepsionis: "Langsung aja ke lantai 2 ke bagian kasir bayar dulu, nanti dikasi tau lagi."
Hakim: "Makasih bu..."

Lokasi: RS TELOGOREJO Lantai 2, kasir
---------------------------------------
Hakim: "Mau periksa bu."
Kasir: "dokter siapa?"
Hakim: "Dwi Bambang, paru-paru."
Kasir: "Ini diisi dulu, bayar Rp100.000,-"
Hakim: ..... (belum periksa udah bayar?!)
Kasir: "Baru pertama kali ya?"
Hakim : "Iya bu."
Kasir: "Silahkan tunggu disana ya, ruang 217."
Hakim: "Makasih bu."

Lokasi: RS TELOGOREJO Lantai 2, Ruang 217 (ruang tunggu)
----------------------------------------------------
Suster: "Mau periksa dek?"
Hakim: "Iya sus, dokter Bambang."
Suster: "Tunggu bentar ya."
Hakim: ..... (waiting)
Bobby: "Lho rip, ngapain disini?"
Hakim: "Periksa lah, kamu ngapain?"
Bobby: "Ini beli obat buat adek, tempurung kakinya pecah. Ini lagi terapi."
Hakim: ..... (hiiii, astaghfirullah)
Bobby: "Periksa ngapain, sakit?"
Hakim: "Iya, dada sakit, batuk ga berhenti, paru-paru ada masalah kayaknya."
Suster: "sodara Arif!"
Hakim: "Masuk dulu ya bob."
Bobby: "Ooo... Iya oke oke."

Lokasi: RS TELOGOREJO Lantai 2, Ruang 217
Suster: "Silahkan langsung masuk aja mas."
Dokter: "Assalamualaikum..."
Hakim: "Wa alaikumsalam..."
Dokter: "Gimana apa keluhannya?"
Hakim: "Gini dok, batuk saya udah 3 minggu lebih ga sembuh. Kirain cuma demam biasa, demamnya udah reda tapi kok batuknya masih ya?"
Dokter: "Mari silahkan naik dulu ke ranjang."
Dokter: "Duduk aja, bungkuk saya periksa punggungnya."
Dokter: "Bernapas.... Bernapas.... Bernapas.... Oke udah."
Suster: "Maaf mas diukur dulu tensi darahnya."
Suster: 120/70, bagus normal dok."
Hakim: "Gimana dok?"
Dokter: "Dadanya sesek nggak?"
Hakim: "Kalo kena angin sesek dok."
Dokter: "Ini saya kasi resep, tolong diminum obatnya sampai habis. Tukar di apotik lantai 1. Kalau seminggu masih batuk, datang lagi ntar saya foto paru-parunya."
Hakim: "Memang saya sakit apa dok?"
Dokter: "Itu bronchitis."
Hakim: .... (sesaat terdiam, apakah ini berbahaya?)
Dokter: "Jangan minum es dulu sampai bener-bener sembuh ya."
Hakim: "Iya dok, makasih."
Dokter: "Iya, assalamualaikum..."
Hakim: "Wa alaikumsalam.... (harusnya aku dulu kan yg ngucapin salam?)

Setelah itu, langsung menuju apotek untuk beli obat sesuai resep. Dan tahu berapa biaya obatnya? Rp174.500,-. Dan tahu berapa isi di dompet? Rp200.000,-. Uang saku langsung hampir habis.

PESAN YG BISA DIAMBIL HIKMAHNYA
Sayangi kesehatanmu. Sayangi jantung dan paru-parumu. Jangan bergadang kalau memang tak perlu, silahkan bergadang kalau mau bersahabat dgn Liver dan penyakitnya. Jangan keluar malam, angin malam itu jahat! Terbukti 3 minggu nonstop berkawan dengan angin malam dan hasilnya adalah bronchitis ini. Kesehatan itu mahal harganya, karena merupakan nikmat Allah SWT yg paling luar biasa. Tak ada sehat, tak bisa apa-apa.

SEHAT ITU MAHAL

Siapa yg nggak tahu dgn Pavilliun Garuda RS Karyadi Semarang? Salah satu pavilliun mewah, kamar dengan fasilitas paling mewah dan istimewa, selalu menjadi prioritas utama siapapun yg ada di sana. Tapi, siapa yg menghuninya? Para pasien yg pastinya menderita penyakit. Pertanyaannya, apa yg mereka cari di sana? Semua orang pasti tahu jawabannya: sehat. Ya. sehat merupakan salah satu nikmat yang paling berharga.

Sehat itu mahal! Mengapa? Klo aku lihat orang-orang yg sakit, mereka mengeluarkan biaya berapapun harganya asalkan bisa sehat kembali. Harga obat dari ratusan hingga puluhan juta siap mereka keluarkan asalkan bisa merasakan udara segar, bergerak bebas, dan melakukan berbagai macam aktivitas yg tidak bisa mereka lakukan saat mereka sakit.

Aku baru melihat dari sudut pandang orang yg sakit. Gimana dgn sudut pandang orang yg sehat? Tentu saja mahal! Lho, kok bisa? Sekarang kita melihat di luaran sana, banyak sekali suplemen kesehatan (suplemen, makanan tambahan) yg di jual dan harganya pun bisa di bilang mahal. Gaya hidup sehat pun juga mahal. Berapa uang yg dibutuhkan untuk mengatur pola makanan kita tiap hari dgn pola makanan sehat, seperti mengendalikan karbohidrat dgn mengganti beras putih menjadi beras merah, pemenuhan protein tinggi dgn makan daging yg pas, susu protein (kita umumnya sangat kurang), penggunaan bahan  makanan organik, dan pola makanan sehat lainnya.

Selain itu juga, masih ada program kesehatan badan seperti fitness, aerobik, senam yoga, dan yg lainnya. Itu juga mengeluarkan uang dgn jumlah yg nggak sedikit juga. Nah, kalo gitu harus milih yg mana dulu ni? Membiarkan cara hidup yg udah kelewat nggak sehat terus sakit dan membeli obat berapapun harganya agar sehat, atau mengeluarkan uang dulu dgn pola makan sehat, hidup sehat, dan program kesehatan lain sebagai investasi kesehatan di masa datang?

Sebenarnya kenapa aku nulis kayak gini, karena semua yg telah aku tulis di atas adalah pengalaman hidup yg berharga dan perlu aku share agar semuanya tahu, kalau sakit itu mahal dan sehat itu mahal! Lalu pilih yg mana?

Sabtu (7/11) aku mulai untuk fitness (lagi) setelah vacuum 2 bulan. Kenapa berhenti 2 bulan? Yah, karena sakit juga. Ternyata orang fitness rutin selama 8 bulan pun bisa sakit, gimana dgn yg nggak pernah sama sekali? Memulai hal yg telah berhenti lama itu emang susah banget. Aku coba tadi lari jogging dari rumah ke tempat fitness yg kira-kira 0,5 kilometer (jalan naik turun) dan belum seperempat perjalanan pun udah ngos-ngosan. Hah! padahal dulu full satu jalan bisa laris terus, napa ini nggak? Itulah, kalau udah berhenti ya gini.

Setelah sampai disana, aku mulai dari latihan trisep, abs, dan chest dgn beban yg kecil (sangat kecil). Dan latihan itu pun hanya 1 jam dan udah nggak kuat lagi. Huaaah! Luar biasa rasanya. Selesai fitness pun lalu ke tempat kasir dan membayar member untuk 1 bulan dgn harga Rp 50.000,-. Apakah itu angka yg sedikit? Tentu tidak.

Sambil berjalan pulang dari tempat fitness ke rumah (perjalanan yg panjang saat itu menurutku) mulai berpikir, menimbang-nimbang, dan memperhitungkan. Apa yg aku dapet kalo fitness rutin selama bertahun-tahun? Apa ada gunanya untuk masa mendatang? Lalu, apa yg aku dapet kalo hidup biasa-biasa aja tanpa fitness untuk masa mendatang? Memang masa depan manusia tak bisa ditentukan dari sekarang. Entah besok kita mati atau masih diberi kesempatan untuk hidup lebih lama. Tapi satu hal yg bisa aku temukan adalah manusia harus berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yg terbaik yg bisa mereka lakukan. Setidaknya aku melakukan fitness untuk investasi kesehatan di masa depan. Entah besok mati atau gimana terserah, yg pasti lakukan yg terbaik. Lebih baik tua sehat daripada tua sakit-sakitan kan?

Info aja ni. Apakah kalian tau, kalau dulu pun Rosululloh saw merupakan salah satu manusia paling sehat di dunia? Beliau hanya sakit 2 kali, aku ulangi lagi, 2 kali! Saat beliau mendapat wahyu pertama melalui perantara malaikat Jibril, sepulangnya beliau sakit. Yang kedua adalah saat beliau sakit sebelum meninggal. Kalau mau sehat ala nabi, ikutin aja sunah-sunah Rosululloh saw. Iya kan?

Kisah Cinta Antarah dan Ablah

Sebuah buku yg aku beli hari Rabu lalu (4/11) memberikan inspirasi hidup dan akhirnya tergoda untuk membagikan di blog ini. Sebuah kisah yang terkenal dalam dunia pedamba cinta dan pahlawan pada zaman jahiliyah. Sebuah kisah yg tercatat dalam kitab "Furson Minat Tarikh" (Para Pahlawan dalam Sejarah) karya Ahmad Khalil Juma'ah.
----------------------------------------------------

Dikisahkan ada seorang laki-laki kuat dan perkasa yang melebihi laki-laki lainnya. Dia bernama Antarah. Diantara hal terbesar yang ia lakukan adalah keberaniannya maju ke medan perang yang dahsyat mempertaruhkan jiwa dan raga hingga berhasil menawan tentara musuh. Ia juga banyak berperan dalam menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi kaumnya. Satu sisi Antarah adalah seorang pujangga yang mahir dalam melantunkan puisi-puisi bertemakan peperangan dan kepahlawanan. Di sisi yang lain, ia adalah seorang pujangga cinta yang termahsyur.

Antarah sangat mencintai Ablah, ia telah berjuang dan berperang di jalan cintanya. Cintanya kepada sang kekasih adalah cinta yang suci murni, mencerminkan jiwanya yang tulus dan sungguh-sungguh, di dalamnya bersemayam pula cita-cita dan harapan. Ia sering melukiskan perasaan cinta di dalam jiwanya dan diungkapkan melalui perasaan dan emosinya, sehingga seluruh untaian kata-katanya berisi harapan, mimpi, dan angan-angan tentang Ablah.

Cintanya Antarah kepada Ablah mempermainkan hatinya. Cintanya telah menembus dinding-dinding hatinya. Antarah adalah seorang pujangga dengan bait-bait puisi yang halus nan lembut. Bisikan lembut nada suara perihal cintanya kepada Ablah senantiasa mengiringi langkahnya dalam setiap momen-momen kehidupan. Cinta Antarah adalah motivator sekaligus pelecut semangat keberaniannya. Antarah senantiasa teringat kekasih pujaan hatinya, walau di tengah-tengah berkecamuknya peperangan sekalipun. Yang semuanya teruntai melalui puisinya,

Aku teringat dirimu sementara tombak-tombak laksana unta-unta lapar yang hendak memangsaku dan pedang-pedang terhunus untuk mengalirkan darahku dengan suka cita.

Dengan suka cita akan kuhadapi pedang-pedang itu karena ia berkilau Laksana kilauan gigi-gigi manismu di saat engkau tersenyum.


Antarah terus saja bersyair dan berdendang tentang Ablah sepanjang hidup hingga akhir hayatnya. Sebuah syair kerinduan sang pendamba cinta.
----------------------------------------------------

Setelah membaca kisah itu, aku mulai merenung, memikirkan makna dari kisah itu. Muncul banyak pertanyaan dalam otak ini,

"Apakah kini ada seorang manusia yg mempunyai rasa cinta seperti itu?"


"Kalaupun ada, untuk siapa rasa cinta sebesar itu?"

"Apa bisa aku mempunyai rasa cinta seindah itu?"

"Untuk siapa aku bisa membagi rasa cinta sekuat itu?"

Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang muncul dan nggak mungkin ditulis satu persatu. Namun ada satu kesimpulan yg bisa aku ambil. Kalau dilihat dari kisah ini, kisah ini ada pada zaman jahiliyah dimana yg namanya agama (Islam) pun belum dikenal. Manusia pada masa itu seperti terombang-ambing di dunia, tidak ada pegangan atau pedoman hidup.

Lalu muncul pertanyaan baru lagi,

"Bagaimana kalau rasa cinta itu arahkan ke Sang Pencipta, Allah SWT?"

Subhanalloh... Luar biasa sekali ya! Saat itu juga hati ini rasanya bergetar setelah memikirkan pertanyaan itu. Aku langsung teringat pengajian beberapa waktu yg lalu,

"Pada di dunia akhirat nanti, semuanya yang ada di dunia ini akan kembali ke apa yang mereka cintai. Kalau manusia benar-benar dan sungguh-sungguh mencintai Alloh dengan sepenuh hati, mereka akan kembali kepada-Nya. Kalau mereka mencintai dunia dan seisinya (harta, kekuasaan, wanita), sesungguhnya mereka telah disesatkan oleh setan laknatulloh dan mereka akan kembali padanya (setan dan rumahnya, neraka)."

Hmm... Mulai sekarang harus bisa memfilter rasa cinta di dalam hati nih. Jangan sampai rasa cinta ini terbagi-bagi oleh hal-hal yg nggak penting atau pun cinta semu yg datang silih berganti. Kalau teman ku pernah bilang,

"Hei rip, lo udah bener-bener sayang sama bokap nyokap lo blm? Jangan sampe lo melebihi rasa sayang lo sama yg lain!"

Temen yg satu ini emang rada emosional. Tapi bener juga, apa kita udah bisa bener-bener sayang sama ortu kita? Apa kita udah bisa membalas semua pemberian mereka? Inget kawan, doa Ibu itu selalu didengar oleh Alloh dan selalu dikabulkan doanya. Jadi, apa kita udah bisa memanage cinta kita?

Perjalanan ke DUNIA IT-Buku

Kota Semarang minggu ini bertemakan PAMERAN. Ada dua event besar di kota Lumpia ini yang sulit untuk ditinggalkan. Bagi mereka yang suka dengan IT, komputer, notebook, dan berbagai piranti elektronik itu bisa dateng ke IT WORLD EXPO 4-8 November 2009 di DP Mall Semarang. Atau mereka yg bisa diebut "kutu buku", penggila buku, pelahap buku, pokoknya tentang buku bisa dateng ke Pesta Buku Semarang 2009 4-12 November 2009 di Gedung Wanita.


Agak pusing juga kemana dulu nih yg harus disamperin. Karena emg aku lg nyari "beberapa target" dan "target-target" itu ada di kedua lokasi. Dengan pertimbangan yg cukup matang (melalui tidur-tiduran, kebablasan beneran tidur, sampe bangun lagi udh siang), DP Mall dulu ni kyknya yg harus disamperin duluan. Siang hari adalah waktu buat ngadem, tempat ngadem ya di Mall, kesana deh...


Ke Mall sendiri? Biasa aja, udah sering. Nah, langsung dgn langkah pelan-pelan liat berbagai notebook beraneka merk, dari namanya AXI..., DE..., COMP..., TOSH..., H..., AC..., hanya satu yg menjadi tujuan: APP...! Barang satu ini emg selalu menggoda hati. Dari desain, body, spec, semuanya lah brrrrrr.... Sodara wibi lah yg buat aku bener-bener bikin kena virus yg satu iani (Sampai nama blog pun hrs itu, tau kan apa brgnya?). "Target" ku disini adalah si Putih. Daripada penasaran langsung tanya aja sama mbaknya,


Hakim : "Mbak, yg Alumunium ini brp ya?" (gaya. tanya yg mahal duluan...)
Mbaknya : "Klo yg 15" ...., klo yg 13" ini 12,8."
Hakim : "...." (Buseeet, jual jupiter sndr aja blm nyampe!)
Hakim : "Klo si Putih ini brp mbak?"
Mbaknya : "Ini murah mas, cuma Rp9.099.000,-"
Hakim : "Hmm..." (Belagak mampu lah)


Langsung aja aku sms kawan wibi yg dedengkotnya notebook: "Wib, pameran ni ada si Putih 9,1 gmn? Hehee..."
(Temen ku yg satu ini klo di sms ato ngirim sms tak lupa dgn "Hehee.." nya)
Dibales jg: "Tawar aja mpe 9,5 hrs dapet bisa tuh!"


Hakim : "Mbak, bisa turun lg harganya?"
Mbaknya : "Sebentar ya..." (sambil prg ngambil kalkulator itung-itung ga jelas)
Mbaknya : "Bisa mas, dapet 9 jt"
Hakim : "Walaah, ya turunnya cm segitu aja. Lagi mbak, turun lg.."
Mbaknya : "Udah mepet ni mas, ga bisa turun lagi"
(Kok percakapannya agak aneh ya? Hanya kalian yg mikir aneh-aneh)
Hakim : "Yaah, saya aja dpt tawaran si Putih kyk itu jg 8,9 mbak di jual beli online..."

Mbaknya : "Maap mas, ga bisa"


Ya udah ditingal aja, mungkin dgn keseriusan dtg kesana trs selama 5 hari bisa meluluhkan hatinya si mbak. Harus dapet! Yg dipikir setelah itu adalah, "Hoey, uang darimana 9 jt?!"
Gampang lah, bisa diatur itu....


Selesai menikmati dinginnya Mall disaat panasnya Kota ATLAS ini, langsung melaju ke Gedung Wanita dgn Jup-Z setia. Sampai disana, tertegun dgn besarnya TANK TNI yg lg pameran jg disana. Hmm, mikir dulu nih mo beli apa nggak? Di pameran komputer td aja ga beli apa-apa, ya emang ga ada yg dibutuhin selaen si Putih itu. Tapi klo buku? Kayaknya kudu beli nih, ada yg bagus langsung beli lah.

Pas liat-liat di stand dalam pintu masuk. Mata langsung berbinar-binar liat buku yg udah ngidam berbulan-bulan. Set set set...! Gerak cepat langsung ambil beberapa buku. Udah langsung taruh di kasir. Diitung dulu ni, ternyata ada 8 buku! Wadduuuuh, banyak banget?! Duit mana cukup?! Dgn pelan membuka isi dompet sambil doa, ternyata ada.... Sementara itu lega. Tapi setelah itu diitung berapa habisnya: Rp 200.000,-


Lemes liat angka itu muncul di kalkulator masnya kasir. "Mas, tlg bisa diitung lg? Mungkin ada yg kurang?" Padahal dlm hati mungkin ada yg kelebihan. Ternyata emg segitu duitnya. Rasa malu yg udah ga mungkin ngembaliin buku yg diambil, dgn penuh kerelaan (berusaha untuk ikhlas, hiks...) dibeli jg buku itu. Yaah, tak apalah duit gajian operator & tentor privat hampir habis 60% nya.


Ambil hikmahnya aja, buku itu kan emg udah ngidam bgt pny berbulan-bulan. Anggep aja itu investasi ilmu. Allah akan meninggikan derajat bagi kaum-Nya yg menuntut ilmu kan? (Hehee, iya ya...) Setelah itu masuk lagi ke dalem, ada buku bagus lagi nih. Udah habis banyak, banyakin aja deh sekalian. 2 buku terbeli Rp 43.000,- melayang.


Mantep bener ni belinya. Engga pernah sebelumnya beli buku sebanyak gini. Tak apalah, inget lagi: INVESTASI ILMU. Trus bukunya apa aja? Hmm...


  1. Zero To Hero - Solikhin Abu Izzudin
  2. The Way To Win - Solikhin Abu Izzudin
  3. The Great Power Of Mother - S. Abu Izzudin & Dewi Astuti
  4. Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim - Salim A Fillah
  5. Muslim Ispiratif - Fachmy Casofa
  6. Saatnya Untuk Menikah - Mohammad Fauzil Adhim
  7. Nyanyian Cinta - Habiburrahman El Shirazy, dkk
  8. Karena Cinta Harus Memilih - Burhan Sodiq
  9. Kuliah... Kerja... Nikah... Asyik banget - Udik Abdullah
  10. Bila Hati Rindu Menikah - Udik Abdullah
5 buku pertama sih inspiratif, bubku-buku mengasah mental dan jiwa agar selalu menjadi pribadi yg baik. 5 buku berikutnya ni yg bikin bbbrrrrr hati berdebar. Tentang cinta & nikah?! Yaps, betul bgt. Lo mau nikah kim? Udah siap? Siapa calonnya?


Hahaa... iya lah sapa yg ga mau nikah. Menyempurnakan separo agama, sunnah Muhammad (sebelum jd nabi & rosul), menjaga pandangan, hati, nafsu, dll. 


Soal kesiapan, ya siap lah. Kesiapan kan ada lahir dan batin. Klo batin (mental, hati, jiwa) Insya Allah siap. Lahirnya itu yg belum (Mau dikasi makan apa anak & istri ntar?)


Siapa calonnya, sepertinya Allah masih merahasiakannya sampe saat itu tiba. Hanya bisa berdoa semoga:
  • mendapatkan isteri yg solehah, taat
  • ber hijab pastinya
  • selalu berdoa dan beribadah hanya untuk-Nya
  • mempunyai rasa cinta utamanya hanya kpd Allah
  • beriman & bertaqwa pada-Nya
  • setia menemani di dunia maupun akhirat
  • seperti Siti Khadijah ataupun Aisyah ra.
  • kecantikannya melebihi bidadari di surga
  • rela jika suaminya pergi berjihad di jalan Allah
Apa ada wanita seperti itu? Ngimpi... Yaah, semuanya kan perlu diusahakan. Berdoa meminta apa yg diinginkan ga ada yg melarang kan? Mintalah kepada Alloh dan Dia adalah Maha Mendengar.


Weiss, kembali ke kisah (kisah?). Yang pasti untuk minggu ini warga Semarang bakal termanjakan oleh perhelatan yg (mungkin) besar itu. Setidaknya daripada pusing mikirin KPK vs Polisi yg ga selesai-selesai, atau urusan PILWAKOT yg bentar lg, saatnya kita relaksasi dgn kedua pameran itu.

Kesehatan Adalah Nikmat Luar Biasa

Siapa yg ga pernah sakit? Pastinya semua orang pernah merasakannya. Flu, batuk, masuk angin, pusing? Itu penyakit biasa yg pernha kita rasakan. Tetapi gimana kalo penyakit-penyakit itu berkolaborasi, membuat satu kompilasi album dlm tubuh kita dan mengendap lama sampai hampir sebulan? Haduuh, luar biasa rasanya kawan. Karena kini aku sedang merasakannya.

Kira-kira minggu ke-2 atau ke-3 udah mulai merasakan gejala dari batuk-batuk (kalo ini krn rekan kerja yg suka berbagi, saling share bahkan sampai penyakit jg). Aku anggep itu batuk biasa aja, paling 2-3 hari udah ilang. Tetapi krn batuk ini lah (sampai skrg penyakit yg bikin ga nyaman tidur) muncul penyakit-penyakit ringan yg mulai berkolaborasi.

Didukung dgn gaya hidup kerja yg agak gila (shift malem / pulang malem bgt) + ga pernah makan malem dgn baik dan benar (normalnya kan jam 7-8 malem kan, ini baru makan jam 12 malem kadang jg jam 1 pagi) selama 3 minggu full kerja, mulai berkembangbiaklah virus dan bakteri dalam tubuh.

Minggu ke-3 kerja, aku putusin buat sign out (Campusnet Sadewa, you're the best! Maaf klo secepat ini aku keluar...). Sabtunya aku check ke dokter. Yaah, begitu tau cuma RADANG TENGGOROKAN agak heran jg. Soalnya gejalanya itu parah bgt, dari batuk-batuk tiap waktu (tekan kan lagi, tiap waktu: setiap menit dan sangat parah!) sampe muntah-muntah, trus jg pusing yg tak tertahankan. Sampai sekarang pun masih terasa gejala-gejala itu. Heran lagi, obat udah tinggal dikit masa blm sembuh jg.

Saya agak iri dgn temen-temen yg enak bgt apa aja. Minum dingin dan makan pedas buat ku skrg pantangan. Padahal itu semua favorit! Huuuaaaah....

Aku mulai berpikir, apakah ini adalah cobaan dan peringatan dari Sang Kuasa Allah SWT? Penyakit yg diderita manusia adalah cara Allah untuk melebur dosa hambanya. Itu yg pernah ku pelajari di pengajian bersama. Berarti aku telah melakukan dosa? Astaghfirulloh..... Ampunilah hamba-Mu ini ya Allah.....

Kadang dgn cara inilah Allah memberi "jalan tol" agar umat-Nya selalu ingat, berdoa, dan beribadah kepada Allah. Karena saat manusia dlm keadaan diberi nikmat, kesehatan, kekayaan, dll kadang mereka lupa dgn Allah. Hanya dengan cara memberi penyakit, kemiskinan, dan segala keburukan yg menurut manusia itu adalah musibah itu lah membuat manusia selalu dekat dan rajin berdoa, beribadah lebih baik kepada Allah.

Ayo lah kawan, mari kita selalu mendekat kepada Allah di saat suka dan duka, di saat sehat ataupun sakit, di saat merasa miskin ataupun makmur.

NB: Doakan ya supaya aku sembuh. Karena doa orang-orang beriman itu akan selalu didengar oleh Allah SWT

Karena Dia Manusia Biasa

Kujadikan ini sebagai postingan pertamaku. Sebenarnya ini adalah salah satu dari notes temanku di facebook walaupun mungkin temenku itu repost jg dari media lain (lala, ku posting disini ya ^_^). Kenapa harus ini? Sempat terbesit pemikiran seperti itu, tetapi hati tak bisa menolak untuk tak membaginya pada teman lain. Aku anggep ini adalah notes terbaik yg di-tag-in. Two thumbs up!

------------------------------------------------------------------
Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir, manusiawi lah). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya.

Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran. Proses pernikahan seperti ini sudah lazim.

Dia bukanlah akhwat, sama seperti saya. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.

Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya pengin tau, kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu.

Ada apakan gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu (sok sibuk sih aslinya). Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali saya telfon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. That’s all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing.

Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa ngobrol -hanya- berdua di taman rumahnya. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya.

“Aku gak bisa tidur.” Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham kondisinya saat ini. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik. Kita berbicara banyak hal, tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat jelas dalam keremangan lampu taman.

“Kenapa kamu memilih dia?” Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari duduknya sambil meraih HP disaku bajunya. Ia masuk dalam kamar berlahan dia membuka laci meja riasnya dan kembali ke taman lalu menyerahkan selembar amplop pada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli.

“Buka aja.” Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas polos ukuran A4, saya menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat di atas dideretan paling atas.

“Busyet dah nih orang.” Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan senyum. Sementara dia Cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai membacanya. Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu.

Kepada Yth

Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya

Di tempat

Assalamu’alaikum Wr Wb

Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat
ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.

Saya, yang bernama …… menginginkan anda …… untuk menjadi istri saya.

Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya pekerjaan. Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anakku kelak.

Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan.

Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa
kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya.

Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya.

Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.

Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.

Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin

Wassalamu’alaikum Wr Wb



Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat ‘lamaran’ yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis. Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta minimalis, saya menyebutnya. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.

“Kenapa kamu memilih dia.”

“Karena dia manusia biasa.” Dia menjawab mantap. “Dia sadar bahwa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari. Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku.”

“Maksudnya?”

“Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Iya kan? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha.”

“Ssttt.” Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita ngobrol rahasia. Terdiam kita memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kita saling berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing. “Udah tidur sana. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama.” Percakapan kita tadi masih terngiang terus ditelinga saya.

“Gik…”

“Tidur. Dah malam.” Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang sudah, kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih. * * *

Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah ‘proses usaha’.

Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan ‘nama’. Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan. Ketika segala yang ‘melekat’ pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah.

Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA.

Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan.

Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan.

Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah. Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan.

Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.

Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Witing tresno jalaran garwo (sigaraning nyowo), kalau diterjemahkan secara bebas: “Cinta tumbuh karena suami/istri( belahan jiwa).”

Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa.

Amin.

abcs